Ngomongin Film Indonesia Awards 2011


setelah melakukan voting kecil-kecilan selama 30 hari dengan bantuan para pembaca setia blog NGOMONGIN FILM INDONESIA, malam ini gue bakal ngumumin siapa pemenang dari kategori terbaik dan terburuk yang sudah berhasil di data.

terima kasih kepada kalian yang sudi untuk turut berpartispasi dalam acara ini. tanpa bantuan kalian semua, jelas sekali acara ini akan sulit untuk terealisasi. semoga tahun depan gue bisa kembali ngadain acara serupa. tentunya dengan peningkatan dan tata cara yang lebih simpel. sampai jumpa tahun depan dengan film-film yang lebih bermutu. tetap cintai dan tonton film indonesia!

KATEGORI TERBAIK VERSI NGOMONGIN FILM INDONESIA


Pemeran Pendukung Wanita Terbaik
POPPY SOVIA sebagai NINA
Film: CATATAN HARIAN SI BOY


Pemeran Pendukung Pria Terbaik
YAMA CARLOS sebagai LETTU JOKO
Film: BADAI DI UJUNG NEGERI


Editing Film Terbaik
ALINE JUSRIA
Film: CATATAN HARIAN SI BOY


Sinematografi Film Terbaik
FAOZAN RIZAL
Film: TENDANGAN DARI LANGIT


Penulis Naskah Film Terbaik
PRIESNANDA DWISATRIA
Film: CATATAN HARIAN SI BOY


Pemeran Utama Wanita Terbaik
PRISIA NASUTION sebagai SRINTIL
Film: SANG PENARI


Pemeran Utama Pria Terbaik
OKA ANTARA sebagai RASUS
Film: SANG PENARI


Sutradara Film Terbaik
IFA ISFANSYAH
Film: SANG PENARI

KATEGORI TERBURUK VERSI NGOMONGIN FILM INDONESIA


Pemeran Pendukung Wanita Terburuk
VISTA PUTRI sebagai CATHY
Film: THE MENTALIST


Pemeran Pendukung Pria Terburuk
RAFI CINOUN sebagai HENDRA
Film: AYAH, MENGAPA AKU BERBEDA?


Penulis Naskah Film Terburuk
WALMER SITOHANG
Film: THE MENTALIST


Pemeran Utama Wanita Terburuk
MEIDITHA BADAWIJAYA sebagai JANE
Film: THE MENTALIST


Pemeran Utama Pria Terburuk
DEDDY CORBUZIER sebagai DEDDY
Film: THE MENTALIST


Sutradara Film Terburuk
WALMER SITOHANG
Film: THE MENTALIST


POSTER TERBURUK 2011
POCONG MINTA KAWIN


FILM TERBAIK 2011
SANG PENARI


FILM TERBURUK 2011
THE MENTALIST

Garuda Di Dadaku 2 [2011]


“Garuda di dadaku, garuda kebangganku. Ku yakin hari ini pasti menang!”

Well, siapa sih yang nggak kenal lirik lagu di atas? Yakin deh, dari yang tua sampe anak kecil pun pasti hapal di luar kepala sama lagu yang resmi jadi mars suporter bola di Indonesia ketika menonton pertandingan ini. Adalah sebuah lagu ciptaan mantan ketua Jakmania, Feri Indra Rasyif, yang kemudian dipopulerkan oleh Netral sebagai pengisi soundtrack film terlaris ke empat di tahun 2009 silam dengan jumlah pendapatan 1.371.131 penonton berjudul Garuda Di Dadaku.

Dalam predesornya yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah, kita diperkenalkan pada bocah 12 tahun bernama Bayu (Emir Mahira) yang begitu mencintai bola. Bahkan Bayu punya impian menjadi pemain bola profesional. Unfortunately, niat itu ditentang oleh sang kakek (Ikranagara) yang dengan segala cara, berusaha memusnakan mimpi cucunya tersebut.

Lewat sekuel bertajuk Garuda Di Dadaku 2, Emir Mahira yang baru saja mendapat penghargaan sebagai Aktor Terbaik dalam ajang FFI 2011 lewat film Rumah Tanpa Jendela kembali melanjutkan kiprahnya. Tetap berperan sebagai Bayu yang sekarang sudah menjadi kapten sepak bola timnas U-15. Bersama anggota timnya, dia berusaha agar dapat menjuarai kompetisi junior tingkat Asean di bawah pelatihan Wisnu (Rio Dewanto). Sebagai seorang coach, sikap Wisnu yang terlampau keras terkadang membuat masalah antar anggota tim. Termasuk semakin memperpanas konflik internal dalam diri Bayu yang tengah menginjak remaja.

Dalam sekuelnya kali ini, urusan naskah tetap diserahkan pada Salman Aristo. Namun posisi sutradara tak lagi dijabat Ifa. Karena kini ada nama Rudi Soedjarwo yang diberi titah untuk melanjutkan apa yang sudah dihasilkan sutradara Sang Penari dua tahun lalu. Sudah bukan rahasia kalo terkadang sebuah sekuel hasinya nggak akan bisa menyamai predesornya. Nggak cuma di Indonesia aja kok. Karena di industri perfilman negara manapun hal tersebut sudah lumrah terjadi. Lalu bagaimana dengan film ini?

Gue lumayan ngikuti film-film Rudi Soedjarwo sejak Bintang Jatuh. Jadi gue bisa sedikit tahu kalo Rudi adalah seorang yang labil cara ngedirectnya. Dia pernah bikin film bagus. Ada Apa Dengan Cinta? keren tuh. Sayangnya beberapa tahun kebelakang dia terjebak dengan pola yang dibuatnya sendiri. Hasilnya nggak buruk sih. Nggak nyampah juga. Tapi sedikit di luar ekspetasi hingga muncul komentar “ohh gini doang filmnya Rudi setelah sukses AADC?”. Di awal tahun, gue terkesima dengan Batas. Lalu dilanjutkan dengan Lima Elang yang tak bisa tampil memuaskan dari segi cerita dan turnover karakter. Kini, dengan sasaran penonton anak-anak seperti film sebelumnya, gue sedikt was-was kalo apa yang ada di Lima Elang bakal nongol lagi. Dan ternyata, iya aja.

Garuda Di Dadaku 2 terlalu serius dan berat untuk ukuran film anak-anak. Gue suka cara Rudi ngedirect yang begitu enerjik dan dinamis, tapi sekali lagi, gue nggak suka sama ceritanya. Selain Salman Aristo yang enggan kembali mendekatkan penonton dengan karakter yang ada karena begitu film dimulai, tanpa basa-basi langsung dikasih makan gelaran konflik aja, pengambaran Rudi dalam mengembangkan karakter tokohnya terlampau berlebihan. Membuat gue sedikit mengernyitkan dahi. Kok jadi gini?

Garuda Di Dadaku 2 tak mampu tampil semenyenangkan film pertamanya. Tak mampu juga menyentuh emosi lantaran terlalu banyak konflik yang kadang tersaji dengan tidak alami hingga bisa dibilang akan gampang terlupakan begitu saja.

Jika dibandingin dengan Tendangan Dari Langit yang rilis menjelang lebaran lalu, gatau kenapa gue lebih notice ke film Hanung tersebut. Konfliknya alami, mampu menguras emosi dan down to earth. Di film ini kita gak bakal nemuin hal-hal kayak gitu. Bahkan adegan pertandingan bola yang hampir mengisi 60% durasi terlihat biasa saja. Ditambah highlight komedi yang dibawakan Ramzi ternyata tak mampu bekerja seefektif terdahulu. Garing abis. Nggak heran kalau gue menguap beberapa kali saking capeknya menikmati gelaran cerita yang tidak begitu memikat.

Untungnya ensemble cast bermain tak begitu mengecewakan. Akting Emir Mahira terlihat semakin terasah. Rio Dewanto juga tampil tak mengecewakan meski nggak ada bedanya dengan aktingnya dalam FTV sih. Monica Sayangbati, wow, gue makin speechless. Gue suka akting dia dalam Lima Elang. Gatau kenapa Monica tampak semakin menarik meski agak ilfil melihat kebiasaanya memainkan bibir sehingga terkesan jutek. Atau memang bawaan ya?

At least, bukan film yang buruk. Rudi sudah berusaha sebaik mungkin menampilkan sajian yang menghibur. Sayangnya, Garuda Di Dadaku sudah terlalu membekas. Hemat gue sih kalo sekuelnya ini nggak dilanjutkan lagi, sepertinnya nggak masalah.

Bukan Pocong Biasa [2011]


Menonton film horor Indonesia kini sangatlah menjengkelkan. Tema yang diambil itu-itu mulu. Pocong lagi pocong lagi dengan segala pernak pernik judul corny. Hampir serupa tapi tak sama. Parahnya, terkadang nggak ada yang diutak-atik selain pemain dan sutradara. And then, Bukan Pocong Biasa termasuk salah satunya.

Honestly, entah kenapa gue males banget mereview film ini begitu tahu hasil akhirnya yang sangat mengecewakan. Bahkan saking hopelessnya, gue berniat untuk tidak mereviewnya. Untuk apa? Untuk sekedar menambah jumlah postingan? Sepertinya begitu #eh. Untungnya gue segera sadar diri dan langsung ngebacot apaan deh meski hype filmnya sendiri sudah menghilang lantaran karya ke lima Chiska Doppert di tahun 2011 ini emang, gitu deh...

Tak perlu berpanjang lebar dengan membuat sinopsis, hal repetitif kayak gini sudah sangat menyiksa mental. Okelah, ini film niatnya menghibur. Tapi kalo hasilnya nggak menghibur gimana coba? Siapa yang mesti gue salahin? Emak gue? Tetangga-tetangga gue? Beberapa kali gue mencoba berpikir positif kalo Zaky Zimah itu layaknya Mr.Bean yang hanya dengan melihat muka najisnya saja gue bakal ketawa. Tapi Mr.Bean dan Zaky adalah sosok yang jelas berbeda. Ibarat bumi dan langit, seberusaha keras apapun Zaky melucu, film ini akan tetap garing karena lawakan dia yang repetitif tadi. Lawakan memakai mimik bego apalah itu. Not works, dude! Kalo perlu gue lempar deh sepatu gue yang udah bolong-bolong ini ke layar saking sebelnya. Sebodo dengan hasil akhir gue dilempar keluar petugas dari studio 4 Matos 21.

Terus lagi, tiga pocong dengan pemeran pocong utama yang mukanya sekilas mirip Aming, bahkan lebih menyeramkan dari Aming secara harfiah, sangat tidak membantu membuat film ini mengakak kayangkan penonton unyu seperti gue. Apalagi penonton lain yang sepanjang durasi hampir nggak ada yang ketawa sama sekali. Nggak heran sih, triple kriuk gini... Yang ada malah bikin gue jadi pengen ngelempar tas gue ke layar. Oke, sepatu dan tas gue udah jadi korban lho. Lalu apalagi? Apa perlu hape dan baju juga ikutan gue lempar? Eh, sabar Bee.. Sabar. Inget pencitraan!

Well, yakin deh kalo gini terus, film Indonesia bakalan stuck di tempat. Kenapa sih nggak bikin komedi yang lebih elegan. Yang lebih bermutu gimana gitu daripada film kek gini? Memang sih setingkat lebih baik dari film Nayato atau KKD. Tapi tetep aja hasilnya memuakan!

Semoga tahun depan nggak ada film model ginian lagi. Perlu ditekankan aja, penonton udah jenuh lho dengan hal-hal usang seperti ini. Kenapa nggak kepikiran untuk bikin sesuatu yang fresh from the oven. Bukan mengekor sesuatu yang sebenarnya udah basi level biadab. Kasian juga kalo udah bikinnya susah, keluar duit banyak, tapi nggak begitu laku amat di pasar. Iya kan? And please stop mempelesetkan judul film lagi. Cukup Ada Apa Dengan Cinta?, Kejarlah Daku Kau Kutangkap dan Bukan Cinta Biasa. Jangan sampe tahun depan gue lihat ada film judulnya Poconggg Di Dadaku dengan pemeran Jupe yang boobsnya memang begitulah. Karena gue bakal melempar diri sendiri ke bulan dengan senang hati. Sekian curhat hari ini.

Hitz Preview 2012


Nggak nyangka sudah mendekati tahun 2012. Sepanjang perjalanan menuju kesini, hampir tiap minggu film Indonesia menyambangi jaringan 21. Bisa dipastikan paling banter dua film rilis tiap hari kamis meski kadang dengan kualitas dibawah rata-rata.

Therefore untuk menyemangati kebiasaan "KAMIS KE BIOSKOP", gue bakal membocorkan film-film apa aja yang bakal rilis tahun depan. Sifat info disini masih belum sah karena bisa aja film tersebut mendadak ganti judul atau menunda penayangan. Tapi bisa  gue pastikan beberapa film yang terlampir bakal hadir menyemarakan scene perfilman lokal yang semakin maju menuju kearah lebih baik. In the end sih, tetap cintai film Indonesia ya, karena kalau bukan kita siapa lagi? Hehe.. And then, tentukan pilihanmu dari sekarang!



1. UMMI AMINAH
Cast: Nani Wijaya, Paramita Rusady, Gatot Brajamusti
Director: Aditya Gumay
Production: MVP Pictures
Release: 5 Januari 2012

2. PULAU HANTU 3
Cast: Jenny Cortez, Boy Hamzah, Sinta Bachir
Director: Jose Poernomo
Production: MVP Pictures
Release: 05 Januari 2012

3. MOTHER KEDER
Cast: Ira Maya Sopha, Qory Sandioriva, Jill Gladys
Director: Eko Nobel
Production: Visi Lintas Film
Release: 12 Januari 2012

4. RUMAH DI SERIBU OMBAK
Cast: Lukman Sardi, Sulthan Risjad, Jerinx 'Superman Is Dead'
Director: Erwin Arnada
Production: Winmark
Release: 2012


5. CITA-CITAKU SETINGGI TANAH
Cast: Nina Tamam, Donny Alamsyah, Agus Kuncoro
Director: Eugene Panji
Production: Humanplus Production
Release: 2012


6. DILEMA
Cast: Roy Marten, Ario Bayu, Reza Rahadian
Director: Robert Ronni, Tio Setiyoso, Adilla Dimitri, Rhinaldi Puspoyo, Robby Ertanto
Production: WGE
Release: 23 Febuari 2012

7. RUMAH BEKAS KUBURAN
Cast: Julia Perez, Fifi Buntaran, Opie Bachtiar
Director: Irwan Siregar
Production: Sentra Pictures
Release: 2 Febuari 2012

8. NEGERI 5 MENARA
Cast: David Chalik, Lulu Tobing, Ikang Fawzi
Director: Affandi Abdul Rahman
Production: KG Pictures
Release: 2012


9. KUTUKAN ARWAH SANTET
Cast: Julia Perez, Ruben Onzu
Director: Hanny Mustofa
Production: Sentra Pictures
Release: 2012

10. XIA AIMEI
Cast: Franda, Shareffa Danish, Samuel Rizal
Director: Alyandra
Production: Falcon Pictures
Release: 12 januari 2012

11. MENARA BALA
Director: Paul Agusta
Release: 2012

12. GABRIEL OMAR
Director: Andi Bachtiar Yusuf
Production: Bogalakon Pictures
Release: 2012

13. DEMI UCOK
Cast: Geraldine Sianturi, Lina Marpaung, Sunny Soon
Director: Sammaria Simanjuntak
Production: PT. Kempompong Gendut
Release: 2012

14. HATTRICK
Cast: Lukman Sardi, Arumi Bachsin, Dion Wiyoko
Director: Robert Donny
Production: MVP Pictures
Release: 2012

15. THE WITNESS
Cast: Gwen Zamora, Kimberly Rider, Marcellino Lefrandt
Director: Muhammad Yusuf
Production: Skylar Pictures
Release: 2012

16. THE RAID
Cast: Iko Uwais, Joe Taslim, Pierre Gruno
Director: Gareth Evans
Production: Merantau Films
Release: 2012




17. CAHAYA DI ATAS CAHAYA
Cast: Titi Sjuman, Tio Pakusodewo, Masayu Anastasia
Director: Viva Westi Datoe
Production: Pic[k]Lock Productions
Release: 2012




18. BILA
Cast: Steven William, Shalvynne, Karina Meytha
Director: Chiska Doppert
Production: Maxima Pictures
Release: 2012


19. LOVELY MAN
Cast: Donny Damara, Raihannun
Director: Teddy Soeriaatmadja
Production: Karuna Pictures
Release: 2012

20. MODUS ANOMALI
Cast: Rio Dewanto, Hannah Al Rashid
Director: Joko Anwar
Production: Lifelike Pictures
Release: 2012

21. HI5TERIA
Cast: Sigi Wimala, Bella Esperance, Tara Basro
Director: Marvan Agustriansyah, Nicholas Yudifar, Chairun Nissa, Billy Christian, Adriyanto Dewo
Production: Starvision Plus, Upi Production
Release: 2012

22. PAYUNG MERAH THE MOVIE
Cast: Rio Dewanto, Atiqah Hasiholan
Director: Andri Chung dan Edward Gunawan
Production: Add Word
Release: 2012

23. MY LAST LOVE
Cast: Donita, Evan Sanders, Ajun Perwira
Director: Nayato Fio Nuala
Production: MD Pictures
Release: 2012

24. MY IDIOT BROTHER
Production: MD Pictures
Release: 2012

25. KALAU KAU INDONESIA, TEPUK DADA!
Production: Keana Productions
Release: 2012

26. EXTRAORDINARY ME
Cast: Tara Basro, Nicholas Saputra
Director: Mouly Surya
Production: Cinesurya
Release: 2012

27. REPUBLIK TWITTER
Cast: Laura Basuki, Abimana Arya
Director: Kuntz Agus
Production: Amalina Pictures
Release: 16 Febuari 2012

28. MALAIKAT TANPA SAYAP
Cast: Maudy Ayunda, Adipati
Director: Rako Prijanto
Production: Starvision Plus
Release: 2012

29. AZRAQ
Cast: Yama Carlos, Nadine Chandrawinata, Piet Pagau
Director: Dedi Setiadi
Release: 2012


30. BAIT SURAU
Cast: Rio Dewanto, Nadia Vela
Director: Kuswara Sastra Permana
Production: Two Synergy Pictures
Release: 2012

31. PERAHU KERTAS
Director: Hanung Bramantyo
Production: Starvision Plus
Release: 2012

32. HELLO, GOODBYE
Cast: Rio Dewanto, Atiqah Hasiholan, Verdi Solaiman
Director: Titien Watimena
Release: 2012

33. AMBILKAN BULAN
Cast: Agus Kuncoro, Lana Nitibaskara
Director: Ifa Isfansyah
Production: Mizan Production
Release: 2012

34. CINTA MATI
Cast: Astrid Tiar, Vino G. Bastian
Director: Ody Harahap
Production: Shooting Star
Release: 2012

35. IMPETIGORE
Director: Joko Anwar
Production: Lifelike Pictures
Release: 2012
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...